uang adalah uang

Rabu, 20 Januari 2010
Barusan gua abis nonton Metro TV yang menayangkan acara "Mata Najwa" yang membahas tentang mafia hukum di Indonesia. Menonton acara itu, satu kata dari gua, menyedihkan. Sistem hukum di Indonesia sungguh sangat menyedihkan. Keadilan yang seharusnya ditegakkan malah disembunyikan kebenarannya, dan motif dibalik itu semua adalah uang.

Gua jadi ingat dengan salah satu lagu, "uang bisa bikin kita mabuk kepayang." Rasanya memang itu yang selalu dialami manusia. Kita bekerja dari pagi sampai malam, ujung2nya juga pasti karena uang, bukan karena kita suka melakukan pekerjaan tersebut. Dan karena uang pula, manusia bisa saling membunuh. Karena uang juga, persahabatan berubah jadi permusuhan.

Dan nampaknya bukan hanya sistem hukum dan peradilan di negeri kita yang menyedihkan, sistem politiknya juga. Gua menduga, alasan mengapa para wakil rakyat itu sangat berambisi menduduki bangku di Senayan adalah karena gajinya dan menggiurkan, ditambah dengan rumah dinas dan fasilitas yang didapatkan. Kembali lagi, motifnya adalah uang.

Mengapa uang jadi begitu penting buat manusia? Gua pribadi tidak munafik. Gua juga kerja, gua juga mencari uang, gua butuh makan, gua butuh pakaian, gua butuh memuaskan diri sendiri, dan semuanya bisa gua dapatkan dengan uang. Tapi yang sekarang gua kejar bukan uangnya, itu gua anggap sebagai award. Gua mengejar kepuasan. Gua puas ketika melihat hasil karya gua terpampang di tempat yang mudah terlihat, gua puas ketika melihat penonton tepuk tangan saat murid2 gua konser, dan pada akhirnya gua puas melihat hasil yang telah gua capai. Dan kepuasan gua dibayar dengan uang, yang setimpal tentunya.

Gua suka kata2 dari hakim-yang-mengundurkan-diri tadi, "masalah gaji, bekerja dimanapun ga akan pernah cukup. Kalau uda tau dari awal gaji hakim segitu, kenapa masih mau jadi hakim, kenapa ga jadi pedagang aja?" Itulah manusia, ga akan pernah puas.


0 komentar:

 
 

© 2010 warna-warni diriku, Design by DzigNine
In collaboration with Breaking News, Trucks, SUV