Waktu lagi blogwalking, saya menemukan artikel tentang status di dunia maya di sini. Apa yang dikatakan si penulis itu benar, kenapa facebook ribet banget bikin sampai 7 status segala. Kenapa pilihannya tidak hanya single atau married, plus dating kalau yang bersangkutan sedang terikat komitmen dengan seseorang. Dan kenapa harus ada in a complicated, in an open relationship, atau bahkan in a relationship? Bukankah menjalin pertemanan juga merupakan suatu relationship.
Banyak orang cukup memusingkan masalah relationship status di dunia maya ini, seakan-akan mempublikasikan bahwa si pemilik account ini sudah terikat komitmen adalah hal yang menarik buat orang lain, dan juga buat si pemilik account tersebut. Salah seorang teman menuliskan single pada relationship statusnya di facebook. Lalu ada temannya yang bertanya, "emangnya lu uda putus yach? Koq single?" Bukankah wajar kalau dia menulis single? Single itu kan bisa berarti belum menikah. Kalau beliau belum menikah, wajarkan kalau nulis single, toh di KTP juga tulisannya single.
Ketika jaman friendster, saya cukup heran dengan status "it's complicated" lalu seorang teman menjelaskan, "itu maksudnya lu lagi digantungin atau ngengantungin seseorang." Dan saya pernah iseng-iseng mengubah relationship status itu menjadi "it's complicated" dengan seorang pria yang pada akhirnya memang menjadi pacar saya. Pikiran saya waktu itu bukan lagi digantungin atau menggantungi dia, kita murni hanya main-main. Dan orang-orang pun beranggapan ada sesuatu diantara kita.
Lalu memasuki jaman facebook nambah satu status lagi "in an open relationship". Tadinya saya berpikir dengan menulis status tersebut berarti orang itu sedang mencari pacar, ternyata teman saya bilang "itu maksudnya lu lagi HTS/TTM". Hmmm... Bukankah Hubungan Tanpa Status itu juga berarti sedang menjalin in a relationship, hanya saja tanpa komitmen.
Tidak hanya masalah relationship status yang terkadang menarik perhatian publik, masalah foto mesra berdua dengan pacar juga. Saya sering ditanya oleh beberapa teman "koq lu ga pernah majang foto bedua sech? lagi ada masalah ya?" dan jawab saya hanya "bosen ah majang foto bedua mulu." Saya pun mikir, apakah bermasalah atau tidaknya seseorang dengan pacarnya dapat diliat dari foto berdua atau tidak. Apakah kemesraan seseorang dengan pacarnya dapat diukur dari foto-foto?
Salah seorang teman saya pernah mendapat "teguran" dari seseorang hanya karena dia meng-upload fotonya yang lagi dicium pacarnya. Si penegur bilang, foto itu terlalu mengumbar kemesraan, atau biasa kita kenal dengan istilah public of affection. Tanggapan orang memang berbeda-beda. Si empunya foto mengatakan "ini kan hanya foto dicium, bukan foto ciuman" tapi si penegur bilang "itu mengumbar kemesraan." Pacar saya pernah bilang, untuk masalah foto lebih baik jangan terlalu berlebihan. Tidak semua stok foto yang ada di hp kita harus dipublikasikan, ada baiknya foto-foto yang menurut kita pribadi, kita simpan saja. Dan terbukti banyak artis tersangkut masalah hanya karena mempublikasikan foto-foto mereka ke facebook.
Kalau dipikir-pikir, rasanya seperti ABG yah. Begitu pacaran, mengubah status menjadi in a relationship dan memajang foto berdua. Begitu putus, mengubah status lagi menjadi single, lalu menghapus semua foto-foto berdua. Bukankah alangkah lebih baiknya jika dari awal kita tetap menulis single dan tidak pernah mengupload foto berdua, jadi kalau putus kita tidak perlu repot-repot lagi mengubah dan menghapus. Lagipula, friendster, facebook itu kan situs pertemanan, disitu adalah tempat kita untuk mencari teman atau menemukan teman-teman lama.